Monday, April 7, 2008

Anak Emas

Bagaimana cara menjadi anak emas
  1. Anda harus jadi anak. Karena sekarang saya sedang berbicara anak emas, bukan bapak emas. Bagaimana Anda harus menjadi anak?Pertama, lahir dari pasangan bernama ayah dan ibu, atau kedua, menjadi bawahan. Jadi, tak mungkin Anda jadi bos. Nanti namanya bos emas. Kalau sampai ada, maka bos emas adalah bawahan bos yang lebih tinggi. Kata lain, jadi bawahan saja. Titik!
  2. Anda harus pandai menyenangkan hati atasan Anda. Kapan pun, di mana pun. Kalu perlu, tengah malam Anda menjawab telepon bos dengan suara yang ramah meski mata setengah menyala dan Anda tak sadar apa yang Anda bicarakan. Itu juga sebuah jalan menjadi anak emas. Kata lainnya, Anda harus bisa melayani. Kalau belum bisa, coba belajar dari seorang pramuwisma.
  3. Jangan melawan. Kalaupun melawan pakai teknik-teknik pendekatan, seperti pelajaran public relations. Lihat apakah bos sedang senang hatinya. Peka sedikit, harus tahu kapan bicara. Kalu berbicara juga hati-hati.Kalau bos Anda otaknya tak ada isinya, jam terbangnya belum mengalahkan burung dara, tetapi mulutnya yang besar dan sok berkuasa karena mungkin masih punya hubungan keluarga dengan si ini atau si itu, maka jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit. Jangan sampai Anda mempermalukannya di depan publik.
  4. Mau menjilat atau mau mengikuti falsafah yes man, bisa saja. Itu jurus klasik yang masih jitu hasilnya.
  5. Jangan pernahmemanggil nama asli bos Anda. Namanya sekarang sudah berganti dengan bos. Jadi Anda harus katakan, "Mobilnya sudah siap, Bos." "Laporannya sudah oke, Bos (meski tidak oke)." "Selamat malam, Bos." Jadi, nama panggilannya adalah bos. Ingat itu!
  6. Kalau bos datang sidak, langsung berdiri, terus menganggut-anggut. Kalau ditanya Bos apakah ada masalah, langsung katakan, "Tidak Bos, semua beres!" Meskipun, sebelum bos datang Anda baru memaki bawahan karena semua tidak beres.
  7. Singkirkan kesenangan Anda. Bos bilang jelek, Anda bilang, "Memang kurang jelas ya, Bos. Benar... Bos benar banget. Enggak menarik." Bila Anda mau memanasi si bos, itu adalah waktu yang paling tepat. Maka, jadilah kompor. Gunakan gas yang tokcer supaya nyala api dari mulut Anda makin membara. "Ganti saja pimpinannya, Bos."Kalau Bos bilang uedan coantik boanget, maka mulut Anda juga harus mengatakan, "Memang Bos, dia coantik boanget. Wah... Bos memang pria punya selera." Meski maksud Anda seleranya rendah pisan. Itu tak penting. yang penting bos, bukan Anda. (SAMUEL MULIA)

Sumber : Kompas, 10 September 2006

No comments: