- Mula-mula siapkan bakteri padat sesuai dengan kapasitas wadah/keranjang yang akan kita pakai. (bakteri padat di Bandung bisa dibeli di Jl. Kemuning 25, di Balikapapn bisa dibeli di Prapatan Dalam)
- Siapkan sebuah keranjang kapasitas 10 kg (bisa dari plastik, anyaman bambu, kardus atau bahan lainnya yang tidak mudah hancur kena air), tutupi seluruh sisinya dengan kardus (bagian alas dan tutupnya dibiarkan terbuka).
- Buatkan bantalan sekam 2 buah berukuran masing-masing sesuai dengan luas alas dan luas permukaan tutup.
- Bahan bantalan terbuat dari jaring plastik yang anyamannya jarang lalu dimasukkan sekam di dalamnya, lalu ujung-ujungnya ditutup rapat. Satu bantal diletakkan di bagian alas keranjang satu lagi disimpan untuk tutupnya.
- Setelah itu, masukkan bahan kompos kering ke dalam keranjang tersebut, tutup dengan bantalan sekam, lalu tutup dengan kain lalu tutup dengan penutup keranjang tersebut. Kalau tidak ada tutup dapat diganti dengan keset atau kardus.
- Gali lubang dengan menggunakan peralatan cetok tepat di tengah kompos yang sudah jadi, sehingga terbentuk lubang. Gali sesuai jumlah sampah yang akan dimasukkan.
- Sampah yang boleh masuk : sampah sayur baru, sisa sayur basi, sisa nasi basi, sisa makanan pagi, siang, malam, sampah buah (anggur, kulit jeruk, apel, dll) kecuali kulit buah yang keras, sampah ikan laut atau ikan tawar atau daging
- Masukkan sampah yang sudah dicacah halus tepat di lubang yang digali tadi, kemudian tusuk-tusuk sampah sampai masuk ke dalam kompos. Sampah yang akan dimasukkan diusahakan sampah baru atau sampah yang berumur 1 hari.
- Timbun sampah yang sudah ditusuk-tusuk tadi dengan menggunakan kompos yang ada di tepian lubang, sehingga sampah tertutupi dengan kompos yang sudah jadi. Tujuannya agar terjadi proses dekomposisi atau pengomposan secara optimal dan mencegah timbulnya larva-larva lalat atau serangga lain.
- Tutup kembali dengan menggunakan bantal sekam. Tujuannya untuk menyaring gas-gas dari proses dekomposisi.
- Tutup kembali dengan kain, supaya lalat tidak dapat bertelur di dalam keranjang pengolahan sampah yang dapat menimbulkan belatung, serta mencegah metamorfosis dari belatung menjadi lalat, karena lalat tidak dapat keluar dan mati di dalam keranjang.
- Hindarkan dari sinar matahari langsung
- Hindarkan dari hujan (taruh di tempat teduh)
- Cara perawatan : cuci kain penutup satu minggu sekali, bila kompos kering, siram dengan air bersih sambil diaduk, dalam 3-6 bulan kardus harus diganti
- Bila keranjang penuh, maka 1/3 dari kompos itu dapat kita ambil dan kita matangkan di taman yang terlindung dari sinar matahari selama kurang lebih 1 bulan, sehingga sisa kompos tersebut dapat kita gunakan sebagai starter awal dalam pengolahan sampah.
Sumber : Mari Bertanggung Jawab terhadap Sampah Yang Kita Hasilkan, Tim Aksi Lingkungan Hidup, Bandung.
No comments:
Post a Comment