Tuesday, April 8, 2008

Apakah aku adalah ... ?

Kadang aku berpikir...apakah aku adalah anugrah untuk suamiku?Semoga....

Beberapa kejadian membuat aku berpikir seperti ini. Bukan sombong, tapi aku senang kalau memang aku bisa jadi anugrah untuknya. Ceritanya berawal dari waktu pacaran dulu. Aku ingat sekali waktu calon suamiku dulu berjanji "aku akan nikahi kamu kalau aku naik pangkat" dan ternyata tidak lama kemudian, dia betul-betul naik pangkat!Hahaha...kutertawakan dia waktu dia berkata "Aku pusing, aku naik pangkat". Kuganggu saja dia dengan berkata "Pusing karena harus menikahiku ya?" Bukan ingin segera dinikahi, namun rasanya apa yang dia inginkan terjadi. Setelah beberapa lama tidak naik pangkat, akhirnya keinginannya terkabul. Kebetulan, aku sudah ada bersamanya. Kejadian itu tidak sampai disitu, setelah ada aku ternyata karirnya lumayan terlihat dengan beberapa kali naik pangkat. Hmm...mungkin bukan karena aku sebetulnya, tetapi karena kerja kerasnya karena harus bertanggung jawab dengan adanya aku. Tapi aku ternyata seringkali berpikir bahwa akulah sumber keberhasilannya, hahahahaha....

Kalaupun iya, terima kasih ya Tuhan...semoga aku bukan hanya anugrah buat suamiku, tetapi buat orang disekitarku.... Dan jangan jadikan aku sombong karena pemikiranku. Ingatkan aku...

Bajak-Membajak

Berita 1 :
Ayat-Ayat Cinta dibajak!!

Waaahhh...serunya berita ini di infoteinmen...Sampe-sampe produsernya protes ke DPR dan minta supaya pembajaknya ditangkep. Buseeettt....Paak...Pak...apa ga tau resiko bikin film atau lagu-lagu di CD? Ya dibajak....

Udah gitu, yang lucu ada salah seorang pemeran antagonis dalam film itu (susah nulis namanya), ngomong di tv dengan kesal kalau dia menyayangkan film AAC yang dibintanginya dibajak. Katanya...ga papa lah film Hollywood dibajak, yang penting jangan film Indonesia yang dibajak.

Yeeee.....egois...

Berita 2 :
Dewi Persik dicekal di Tangerang.

Warga yang marah kemudian men-sweeping (halaaahhh...bahasanya....) CD & VCD yang mengandung unsur Dewi Persik. Lhaaa....yang di-sweeping kok pedagang CD, DVD & VCD bajakan dan trus dirusak dan dibakar. Kenapa juga bukan yang asli kalo serius? Ini sweeping yang bajakan apa gimana?

Positifnya : Dewi Persik dibantu sweeping CD, VCD, DVD bajakannya dong....

Gimana si? Bingung..

Jangan Menyerah

Kita seringkali mendengar ungkapan "Tiada yang mustahil bagi Tuhan."
Namun...ketika kita menanti jawaban doa yang tak kunjung datang...atau ketika kita mengharapkan sesuatu yang tak kunjung terjadi...
Seringkali pada akhirnya keluhanlah yang keluar dari mulut kita...atau sungutan dalam hati kita...
"Mengapa Tuhan?"
"Kenapa saya?"......
Itulah saat dimana iman kita dihadapkan pada pilihan: setia atau cariyang lain?
Teman, saya percaya kita semua pernah mengalami mukjizat Tuhan dalam hidup kita.
Temukan mukjizat itu. Dan jadikan itu sebagai kekuatan, khususnya di saat iman kita mulaigoyah.
Karena sesungguhnya, tak ada yang mustahil bagi Tuhan!!!Percayalah, tak ada janji sepasti janji yang satu ini.

in Christ,
Jessica
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
TERIMA MUKJIZAT TERBAIK UNTUK HIDUPMU

Jangan menyerah. Lakukan yang Anda bisa. Dan biarkan Tuhan memberikejutan bagi Anda!

Andrea Helene Gogna menunjukkan pada kita bahwa tak ada yang mustahilbagi Tuhan.

Hal itu sungguh benar.

Tawa dapat menghapus jutaan tetes air mata.

Mari saya perkenalkan Anda pada bayi Andrea Helene Gogna. Ia adalah malaikat cantik Arun dan Lalaine Gogna. Arun Gogna adalah salah satu pengkotbah Kerygma yang luar biasa dan Lalaine adalah salah satu teman baik isteri saya.

Tidakkah Anda perhatikan?Akhir-akhir ini, para orang tua memberi minimal dua nama bagi bayi mereka. Saya pernah seorang bayi dengan hanya satu nama. Tapi setelah penantian panjang selama 9 tahun, Arun dan Lalaine bisa memberi 9 nama bagi buah hati mereka, dan tak seorangpun komplain.

Ya, selama 9 tahun, mereka berdoa untuk memiliki seorang bayi.Selama 9 tahun, mereka rindu sekali untuk mengisi rahim yang kosong.

Selama 9 tahun, mereka mengunjungi banyak dokter, diinjeksi, mengikuti prosedur medis yang menghabiskan banyak biaya.

Dan tak satupun dari semua itu berhasil. Tak satupun!

Saya ingat saat-saat menyedihkan ketika isteri saya menelepon Lalaine untuk menghiburnya. Apa yang harus ia katakan? Kata-kata apa yang dapat mengatasi kesedihan yang sangat dalam itu? Yang terjadi, kedua wanita itu akan menangis bersamaan di telepon.

Justru di saat mereka menyerah dan tidak lagi mengikuti prosedur medis - Andrea Helene muncul dalam dunia mereka.

Waktu baru menunjukkan pukul enam pagi ketika Lalaine membangunkan Arun. Ia memegang strip tes kehamilan mungil berwarna putih di depan wajah Arun. Dengan air mata berlinang dan dengan suara gemetar, ia berkata, "Sayang, ada dua garis biru... Itu artinya kamu adalah seorang ayah..."

Mereka belum pernah melihat dua garis sebelumnya.

Selama 9 tahun, strip tes kehamilan mungil berwarna putih itu selalu menunjukkan satu garis.

Dengan penuh kegembiraan, Arun bertanya pada isterinya, "Kamu yakin kamu tidak menggambar garis kedua itu?"

Selama 9 tahun penantian itu, mereka menyeka banyak kali tetesan air mata.

Namun pada hari yang menyenangkan itu, tawa mereka menghapus semua air mata mereka.

Minggu lalu, saya menghadiri pembaptisan Helene.

Tapi itu bukan hanya sebuah pembaptisan.Itu merupakan suatu perayaan iman.

Mukjizat itu masih terjadi.

Sebagaimana saya menulis kisah ini, saya tahu bahwa ada banyak orang tua yang membaca ini yang sedang berdoa untuk memiliki seorang bayi.

Mungkin lebih dari 9 tahun.

Saya punya tiga hal untuk dikatakan pada Anda.

Pertama, jangan kehilangan harapan.Sama sekali tak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Kedua, lakukan yang Anda bisa.

Untuk beristirahat secara fisik, Prof. Arun berhenti dari pekerjaannya sebagai pengajar di La Salle dan Dra. Lalaine mengurangi jam kerja klinik giginya. Ia juga melakukan operasi untuk mengangkat myoma dalam rahimnya.

Tapi pada akhirnya, mereka bersandar pada Tuhan.

Ketiga, biarkan Tuhan memberi kejutan bagi Anda.

Saya punya teman-teman lain yang selama bertahun-tahun berdoa bagi anak-anak mereka.

Bagi beberapa mereka, Tuhan memberi mereka kejutan mukjizat adopsi.

Teman, adopsi adalah salah satu ekspresi cinta terbesar di seluruh dunia. Saya serius. Bagaimana mungkin Anda menyambut seorang asing dalam rumah Anda dan menjadikannya darah daging Anda? Hal ini merupakan tindakan tidak masuk akal yang hanya dapat dilakukan oleh Yang Maha Kuasa.

Tapi itulah sebabnya mengapa adopsi mempunyai sidik jari Tuhan di atas semuanya.

Teman, Anda mungkin tidak berdoa untuk memiliki seorang bayi.

Mungkin Anda berdoa untuk kesembuhan.

Mungkin Anda meminta sebuah pekerjaan yang baru.

Mungkin Anda ingin berimigrasi ke negara lain.Mungkin Anda ingin menikah.

Saya punya tiga kalimat yang sama bagi Anda.Jangan menyerah.

Lakukan yang Anda bisa.

Dan biarkan Tuhan memberi kejutan bagi Anda.

Tugas Anda adalah menyambut mukjizat terbaikNya bagi hidup Anda.

Semoga mimpi Anda menjadi kenyataan,BO SANCHEZ

Gifts From The Heart for Women

Kisah berikut ini dikutip dari buku "Gifts From The Heart for Women" karangan Karen Kingsbury.

Buku ini dapat Anda peroleh di toko buku Gramedia, maupun toko buku lainnya.

Inti ceritanya kira-kira sbb :
Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mepunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka.
Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan perempuan.Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi.
Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur yenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut,dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.

Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ? Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne),mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka.

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...

Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :
  1. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
  2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
  3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga".

Ada 4 kemungkinan respon dari pihak2 yang telah membaca kisah ini.
PERTAMA, cuek / tidak peduli / tidak mengerti kisah ini.
KEDUA, tersentuh dengan kisah ini, tetapi tidak melakukan apapun.
KETIGA,tersentuh dengan kisah ini, intropeksi diri, lalu mengubah cara pandang tentang hidupnya.
KEEMPAT, tersentuh, intropeksi diri, mengubah cara pandang tentang hidupnya, lalu bergerak aktif untuk memaknai hidupnya sendiri dengan cara memberikan makna bagi kehidupan orang lain.

Bila di antara sekian banyak orang yang memperoleh kisah ini dari Anda, ada satu saja yang termasuk kategori nomor EMPAT, ini berarti Anda telah berhasil mengubah hidup seseorang, dari sekedar "Hidup" menjadi "Hidup Yang Lebih Bermakna". Mereka sungguh beruntung dengan kehadiran Anda di dunia ini.

Berhentilah Untuk Selalu Memikirkan Kepentingan Diri Sendiri, Jadikanlah Kehadiran Anda Di Dunia Ini Sebagai RAHMAT Bagi Orang Banyak dan Bagi Orang2 Yang Anda Cintai (Ayah, Ibu, Saudara/i,Suami/ Istri, Anak2 Anda, dst)

Tawa di Tengah Hujan

Seorang anak perempuan baru saja diajak belanja ibunya di Mall. Umurnya sekitar 6 tahun, dengan rambut merah yang indah dan wajah yang manis. Hujan sangat deras tercurah dari langit memaksa kami berteduh di bawah atap awning di dekat pintu keluar.

Kami menunggu hujan reda. Ada yang sabar ada juga yang gusar karena mereka harus buru-buru meneruskan perjalanannya. Saya selalu terpukau saat melihat hujan turun. Saya selalu melihat langit yang mencurahkan air menghapus debu dan kotoran di bumi. Ingatan saya juga kembali waktu masih anak-anak bermain hujan di luar rumah. Ingatan yang sejenak menghapus segala kekhawatiran hidup.

Ditengah bermacam perasaan dari kelompok orang yang menunggu hujan reda, suara gadis kecil itu memecah keheningan yang segera menyedot perhatian dari semua orang, "Ma, ayo kita menerobos hujan," katanya.

"Apa?" kata ibunya.

"Ayo kita menerobos hujan!" kata gadis kecil itu mengulangi permintaannya.

"Tidak sayang. Kita akan menunggu sampai hujan sedikit reda," jawab ibunya.

Gadis kecil itu menunggu beberapa saat dan berkata lagi, "Ma, ayo kita menerobos hujan."

"Kita bisa basah kuyup," kata ibunya.

"Tidak, kita tidak akan basah kuyup Ma. Itu tidak seperti yang Mama katakan tadi pagi," kata gadis kecil itu sambil menarik tangan ibunya.

"Pagi ini? Kapan Mama bilang kalau kita menerobos hujan nanti tidak akan basah?"

"Apa Mama lupa? Waktu bicara sama Ayah, Mama bilang, "Jika Tuhan menolong kita melewati masalah ini, maka Tuhan akan menolong kita melewati masalah apa pun!"

Semua orang yang yang sedang berteduh mendadak terdiam. Saat itu kami tidak mendengar suara apa pun kecuali bunyi hujan yang turun. Sunyi senyap. Tidak ada yang beranjak dalam beberapa menit.

Si Ibu terhenyak beberapa saat mendengar perkataan anak perempuannya. Orang akan menertawakannya jika dia mendebat perkataan itu. Mungkin yang lain akan mengabaikannya. Tetapi ini adalah saat yang sangat menentukan dalam kehidupan seorang anak, dimana kepercayaan yang sudah diajarkan kepadanya diuji. Apabila kepercayaan ini terbukti, akan berbuah menjadi sebuah keyakinan hidup nantinya.

"Sayang, kamu benar sekali. Ayo kita lari menerobos hujan. Jika TUHAN mengijinkan kita basah kuyup, yang kita perlukan hanyalah mandi dan mencuci baju," kata ibunya.

Mereka berdua lalu berlari menembus hujan. Kami semua mengamati, tersenyum dan akhirnya tertawa saat melihat mereka berlari menuju ke mobil melewati hujan dan genangan air. Mereka menutupi kepala dengan tas plastik belanjaan, tetapi tetap saja tubuh mereka basah kuyup. Tetapi di tengah suara hujan, sepanjang pelarian menuju mobilnya, kami mendengar suara teriakan dan tawa mereka seperti saat anak-anak bermain hujan.

Dan akhirnya saya pun mengikuti jejak mereka. Saya berlari menembus hujan. Yang saya butuhkan hanyalah mandi dan mencuci baju ...

Keadaan dan lingkungan dapat merampas apa yang anda miliki, mereka mengambil uang anda dan mereka mengambil kesehatan anda. Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat merampas kenangan berharga anda . Jadi, jangan lupa untuk menciptakan waktu dan mengambil kesempatan membuat kenangan setiap hari.

Orang Bodoh VS Orang Pintar

  1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.
  2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
  3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
  4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
  5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
  6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
  7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.
  8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar "meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.
  9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
  10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
  11. Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Liem Siu Liong (BCA group) adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
  12. Orang bodoh sok pinter, dan orang pinter dibodoh-bodoh in.
Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer.Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara.

Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi.
Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang.
Banyak hal dilakukannya.
Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas.
Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.
Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ????? tanya sang professor.
Melakukan apa ????? tanya Ralph.
Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ????? desak sang professor.
Oh, kata Ralph, selama perang .....
Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam.
Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya .......
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.
Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup,tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.
Nilai manusia .......tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusiabukan apa yang ia peroleh,melainkan apa yang telah ia berikan.

Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan bersyukurlah setiap saat ........
Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..

Cinta

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikaruniai 4 orang anak dan disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun,menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan,membersi hkan kotoran,menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur.

Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya ersenyum,untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya,mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang. Bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun,dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka,sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya.

Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka Dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil. Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya " sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi , kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin bapak akan menikah,tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah Melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun.coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.kalian menginginkan bapak bahagia,apakahbathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang".kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya matasuami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber diacara islami.

Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak suyatno bercerita".Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah semuanya akan luntur.saya Memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya,mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan ujian bagi saya,sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya..

Selamatkan Bumi Kita

Berlibur (sumber:www. wwf.or.id)

Hindari bepergian dengan pesawat udara jika memungkinkan - perjalanan udara memerlukan jumlah bahan bakar yang sangat besar dan dapat menimbulkan efek rumah kaca.

Buanglah sampah secara bertanggung jawab - ini dapat berbahaya bagi kehidupan liar

Gunakan kembali handuk-handuk dan berpartisipasilah dalam setiap langkah penghematan yang dilakukan oleh hotel

Buanglah sampah sanitasi secara benar. Jangan membuang cotton buds, kondom, tampon dan plastik ke dalam toilet - atau anda akan menemukannya kembali di pantai saat kunjungan anda berikutnya

Ambil semua sampah rumah tangga di pantai - penyu seringkali terbunuh oleh sampah plastik yang seringkali keliru dianggap sebagai ubur-ubur oleh penyu. Banyak sampah berbahaya yang memerlukan waktu tahunan untuk diurai.

Hargai alam Jangan ikut berpartisipasi dalam kegiatan berburu atau memancing kecuali jika kegiatan tersebut bertujuan untuk ambil bagian dalam rencana pengelolaan yang lebih efektif.

Jangan tergoda untuk menyentuh binatang/hewan liar dan menganggu habitat baik di darat, pantai maupun dalam laut

Berhati-hatilah saat memilih suvenir untuk dibawa pulang. Banyak spesies dari koral sampai gajah dan alligator terancam kepunahan karena mereka banyak diambil untuk suvenir.

Kapal boat dan jet-ski menimbulkan polusi suara dan kimia yang akan mengganggu kehidupan liar - jangan biarkan mesin terus-terusan menyala jika tidak digunakan

Jika anda berlayar, berselancar atau berselancar angin, jagalah jarak paling tidak 100m dari sarang anjing laut atau burung laut agar tidak menganggu mereka.

Hemat energi
Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda standby menunjukkan alat tersebut masih menggunakan listrik.
Artinya Anda terus berkontribusi pada pemanasan global.
Pilihlah perlengkapan elektronik serta lampu yang hemat energi
Saat matahari bersinar hindari penggunaan mesin pengering, jemur dan biarkan pakaian kering secara alami.

Hemat air
Matikan keran saat sedang menggosok gigi
Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman
Segera perbaiki keran yang bocor - keran bocor menumpahkan air bersih hingga 13 liter air per hari Jika mungkin mandilah dengan menggunakan shower.
Mandi berendam merupakan cara yang paling boros air.

Hemat kayu dan kertas
Selalu gunakan kertas di kedua sisinya
Gunakan kembali amplop bekas
Kurangi, pakai lagi dan daur ulang (Reduce, Reuse and Recycle)
Bantulah mengurangi tumpukan sampah dunia
Jangan gunakan produk 'sekali pakai' seperti piring dan sendok kertas atau pisau, garpu dan cangkir plastik
Gunakan baterai isi ulang
Pilih kalkulator bertenaga surya
Simpan makanan dalam wadah keramik

Kembalian

Sekarang uang kembalian dari belanja sering jadi masalah. Termasuk aku...Ya bete lah kalo kembalian kurang...Sebetulnya si bukan jumlahnya, tapi niatan dari kasirnya untuk ga ngembaliin itu yang mengesalkan. Lebih mengesalkan lagi, adanya kesempatan dari toko/pengusaha untuk membuat itu...Punya harga belakangnya bukan 25 atau 50 atau kalopun harga belakangnya 25 atau 50 kembaliannya ga disediain pecahan 25 atau 50. Lha piye iki?Niat apa kagak?

Belum lagi di PLN sini....Balikpapan. PLN Balikpapan...Kalo bayar listrik...kita kasihin pembayaran yang bulan kemaren, trus sama dia di-print trus nyebutin dengan jumlah kelipatan 1000. Terus...kalo kita dah bayar, dia kembaliinnya sesuai dengan yang dia sebutin walopun jumlahnya ga segitu. Misal...di rekeningnya tertulis 47745 rp, kita bayar 50rb, dia kembaliin 2rb. Bayangin kalo hari itu yang bayar 50 orang. Kelebihannya misal 200, sehari 10rb..padahal listrik dibayar sampe tanggal 20. Lumayan tuh...

Pernah juga kejadian di parkiran BC. Balikpapan Center...Balikpapan lagi... Parkir motor 2 jam pertama 500 perak. Kalo kita bayar pake uang 1000 ga dikembaliin!!!

Jadi inget...waktu Nana jadi teller, uang itu mesti pas, ga boleh ada lebih ga boleh kurang. Ga boleh ada selisih intinya. Kalo ada selisih, dia didenda. Coba kalo supermarket atau apapun deh yang pake kembalian ada kayak gitu...kan enak...semua balance...

Tapi anehnya...si pengusaha ini, yang masalah ini dah masuk tivi, koran, ya ga digubris...walopun dengan tujuan perang harga, tapi siapin dong solusinya....

Sebel...sebel..sebel...Ga ada solusi....

Monday, April 7, 2008

Takakura Home Method

  1. Mula-mula siapkan bakteri padat sesuai dengan kapasitas wadah/keranjang yang akan kita pakai. (bakteri padat di Bandung bisa dibeli di Jl. Kemuning 25, di Balikapapn bisa dibeli di Prapatan Dalam)
  2. Siapkan sebuah keranjang kapasitas 10 kg (bisa dari plastik, anyaman bambu, kardus atau bahan lainnya yang tidak mudah hancur kena air), tutupi seluruh sisinya dengan kardus (bagian alas dan tutupnya dibiarkan terbuka).
  3. Buatkan bantalan sekam 2 buah berukuran masing-masing sesuai dengan luas alas dan luas permukaan tutup.
  4. Bahan bantalan terbuat dari jaring plastik yang anyamannya jarang lalu dimasukkan sekam di dalamnya, lalu ujung-ujungnya ditutup rapat. Satu bantal diletakkan di bagian alas keranjang satu lagi disimpan untuk tutupnya.
  5. Setelah itu, masukkan bahan kompos kering ke dalam keranjang tersebut, tutup dengan bantalan sekam, lalu tutup dengan kain lalu tutup dengan penutup keranjang tersebut. Kalau tidak ada tutup dapat diganti dengan keset atau kardus.
  6. Gali lubang dengan menggunakan peralatan cetok tepat di tengah kompos yang sudah jadi, sehingga terbentuk lubang. Gali sesuai jumlah sampah yang akan dimasukkan.
  7. Sampah yang boleh masuk : sampah sayur baru, sisa sayur basi, sisa nasi basi, sisa makanan pagi, siang, malam, sampah buah (anggur, kulit jeruk, apel, dll) kecuali kulit buah yang keras, sampah ikan laut atau ikan tawar atau daging
  8. Masukkan sampah yang sudah dicacah halus tepat di lubang yang digali tadi, kemudian tusuk-tusuk sampah sampai masuk ke dalam kompos. Sampah yang akan dimasukkan diusahakan sampah baru atau sampah yang berumur 1 hari.
  9. Timbun sampah yang sudah ditusuk-tusuk tadi dengan menggunakan kompos yang ada di tepian lubang, sehingga sampah tertutupi dengan kompos yang sudah jadi. Tujuannya agar terjadi proses dekomposisi atau pengomposan secara optimal dan mencegah timbulnya larva-larva lalat atau serangga lain.
  10. Tutup kembali dengan menggunakan bantal sekam. Tujuannya untuk menyaring gas-gas dari proses dekomposisi.
  11. Tutup kembali dengan kain, supaya lalat tidak dapat bertelur di dalam keranjang pengolahan sampah yang dapat menimbulkan belatung, serta mencegah metamorfosis dari belatung menjadi lalat, karena lalat tidak dapat keluar dan mati di dalam keranjang.
  12. Hindarkan dari sinar matahari langsung
  13. Hindarkan dari hujan (taruh di tempat teduh)
  14. Cara perawatan : cuci kain penutup satu minggu sekali, bila kompos kering, siram dengan air bersih sambil diaduk, dalam 3-6 bulan kardus harus diganti
  15. Bila keranjang penuh, maka 1/3 dari kompos itu dapat kita ambil dan kita matangkan di taman yang terlindung dari sinar matahari selama kurang lebih 1 bulan, sehingga sisa kompos tersebut dapat kita gunakan sebagai starter awal dalam pengolahan sampah.

Sumber : Mari Bertanggung Jawab terhadap Sampah Yang Kita Hasilkan, Tim Aksi Lingkungan Hidup, Bandung.

Sampah (lagi)

Sampah semakin banyak

  1. Menurut Sefrianus Yosep, Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat PD Kebersihan, setiap harinya rata-rata jumlah sampah di Kota Bandung sebanyak 5.000 m3, atau sekitar 0,5 kg/orang/hari.
  2. Jika semua sampah di Bandung diangkut dengan truk berukuran 12 m3, dibutuhkan setidaknya 450 truk untuk mengangkutnya.
  3. Di Bandung dalam setahun = besarnya 33 kali Candi Borobudur.
  4. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 perhari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 perhari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (valume Candi Borobudur = 55.000 m3)

[Bapedalda, 2000]


Sifat setiap jenis sampah :
Sampah Organis
Sifat :

  • dapat membusuk secara alami dalam waktu relatif singkat (beberapa bulan)
  • umumnya tidak beracun (kecuali bila tercampur dengan jenis sampah yang lain)
  • dalam keadaan tertentu : dapat menjadi media bibit penyakit dan menimbulkan bau (bila pengolahannya salah)


Pengolahan :

  • dengan relatif mudah dapat diolah menjadi pupuk (kompos)
  • sampah kertas bisa didaur ulang menjadi kertas kembali


Saran :
usahakan menggunakan sebanyak mungkin bahan organis


Plastik
Sifat :

  • amat sukar membusuk secara alami (waktu penghancuran mencapai ratusan tahun)
  • dibuat dari bahan beracun yang dapat lepas kembali saat digunakan, dibuang atau dibakar
  • tidak menghasilkan bau dan bibit penyakit (bila tidak dicampur dengan sampah organis)

Pengolahan :

  • sebagian kecil jenis plastik bisa didaur ulang (terutama plastik dengan kode 1 dan 2)
  • plastik hanya dapat didaur ulang 1 kali

Saran :
hindari sedapat mungkin terutama bahan-bahan sekali pakai
ingatlah : menggunakan plastik hampir pasti menambah bahan pencemar di bumi ini.

Logam
Sifat :
dapat mengurai secara alami melalui proses pengkaratan (butuh waktu puluhan sampai ratusan tahun)
Pengolahan :
umumnya dapat didaur ulang sampai waktu tak terhingga (kecuali logam campuran)
Saran :
gunakan seperlunya

Kaca/gelas
Sifat :

  • tidak dapat mengurai secara alami
  • ada yang mengandung timbal

Pengolahan :
mudah didaur ulang sampai waktu tak terhingga

Saran :
gunakan seperlunya

Batu baterai
Sifat :

  • mengurai secara alami melalui proses pengkaratan
  • mengandung berbagai logam berat beracun : kadmium, timbal, litium, mangan, merkuri, nikel, perak dan seng
  • pengaratan melepaskan berbagai racun yang dikandung

Pengolahan :
dapat didaur ulang denganteknologi tinggi
Saran :
kurangi sedapat mungkin penggunaannya


Popok sekali pakai (pampers)
Sifat :
tidak dapat mengurai secara alami
mengandung banyak bibit penyakit (termasuk sisa dari vaksin polio atau hepatitis)
Pengolahan :
tidak dapt didaur ulang
Saran :
kurangi sedapat mungkin, gunakan popok kain

Harta Karun Untuk Semua

Oleh: Dewi LestariHari ini kiriman buku yang saya pesan dari Amazon.com datang. Ada satu buku yang langsung saya sambar dan baca seketika. Judulnya: "Stuff - The Secret Lives of Everyday Things". Buku itu tipis, hanya 86 halaman, tapi informasi di dalamnya bercerita tentang perjalanan ribuan mil dari mana barang-barang kita berasal dan ke mana barang-barang kita berakhir.

Dimulai sejak SD, saat saya pertama kali tahu bahwa plastik memakan waktu ratusan tahun untuk musnah, saya sering merenung: orang gila mana yang mencipta sesuatu yang tak musnah ratusan tahun tapi masa penggunaannya hanya dalam skala jam-bahkan detik? Bungkus permen yang hanya bertahan sepuluh detik di tangan, lalu masuk tong sampah, ditimbun di tanah dan baru hancur setelah si pemakan permen menjadi fosil.

Sukar membayangkan apa jadinya hidup ini tanpa plastik, tanpa cat, tanpa deterjen, tanpa karet, tanpa mesin, tanpa bensin, tanpa fashion. Dan sebagai konsumen dalam sistem perdagangan modern, sejak kita lahir rantai pengetahuan tentang awal dan akhir dari segala sesuatu yang kita konsumsi telah diputus. Kita tidak tahu dan tidak dilatih untuk mau tahuke mana kemasan styrofoam yang membungkus nasi rames kita pergi, berapa banyak pohon yang ditebang untuk koran yang kita baca setengah jam saja, beban polutan yang diemban baju-baju semusim yang kita beli membabi-buta.

Untuk aktivitas harian yang kita lewatkan tanpa berpikir, yang terasa wajar-wajar saja, pernahkah kita berhitung bahwa untuk hidup 24 jam kita bisa menghabiskan sumber daya Bumi ini berkali-kali lipat berat tubuh kita sendiri?Untuk menyiram 200 cc air kencing, kita memakai 3 liter air. Untuk mencuci secangkir kopi, kita butuh air sebaskom. Untuk memproduksi satu lapis daging burger yang mengenyangkan perut setengah hari dibutuhkan sekitar 2,400 liter air. Produksi satu set PC seberat 24 kg yang parkir di atas meja kerja kita menghasilkan 62 kg limbah, memakai 27,594 literair, dan mengonsumsi listrik 2,300 kwh. Bagaimana dengan chip kecil yang bekerja di dalamnya? Limbah yang dihasilkan untuk memproduksinya 4,500 kali lipat lebih berat daripada berat chip itu sendiri.

Mengetahui mata rantai tersembunyi ini bisa menimbulkan berbagai reaksi. Kita bisa frustrasi karena terjepit dalam ketergantungan gaya hidup yang tak bisa dikompromi, kita bisa juga semakin apatis karena tidak mau pusing. Yang jelas, sesungguhnya ini adalah pengetahuan yang sudah saatnya dibuka. Pelajaran Ilmu Alam, selain belajar penampang daun danmembedah jantung katak, dapat dibuat lebih empiris dengan mempelajari hulu dan hilir dari benda-benda yang kita konsumsi, sehingga tanggung jawab akan alam ini telah disosialisasikan sejak kecil.

Pernahkah kita merenung, saat kita memasuki gedung FO empat lantai, Pasar Baru, atau berjalan-jalan ke Gasibu pada hari Minggu di mana ada lautan PKL: tidakkah semua baju dan barang-barang itu mampu memenuhi kecukupan penduduk satu kota? Tapi kenapa barang-barang ini tidak ada habisnya diproduksi? Setiap hari selalu ada jubelan pakaian baru yangmenggelontori pasar. Pernahkah kita merenung, saat kita memasuki hypermarket dan melihat ratusan macam biskuit, ratusan varian mie instan, dan ratusan merk sabun: haruskah kita memiliki pilihan sebanyak itu?

Pernahkah kita merenung, apa yang kita inginkan sesungguhnya jauh melebihi apa yang kita butuhkan?

Atas nama kecukupan, satu manusia bisa hidup dengan lima pasang baju dalam setahun, bahkan lebih. Atas nama fashion, jumlah itu menjadi tidak berbatas. Atas nama kebutuhan, satu manusia bisa hidup dengan beberapa pilihan panganan dalam sehari.
Atas nama selera dan nafsu, seisi Bumi tidak akan sanggup memenuhi keinginan satu manusia.

Permasalahan ini memang bisa dilihat dari berbagai kaca mata. Seorang ekonom mungkin akan menyalahkan sistem kapitalisme dan globalisasi. Seorang sosialis akan mengatakan ini masalah distribusi dan pemerataan. Tapi jika kita runut, satu demi satu, bahwa Bumi adalah kumpulan negara, negara adalah kumpulan kelompok, dan kelompok adalah kumpulan individu, permasalahan ini akan kembali ke pangkuan kita. Dan kesadaran serta kemauan kitalah yang pada akhirnya akan memungkinkan sebuah perubahan sejati.

Belum pernah dalam sejarah kemanusiaan keputusan harian kita menjadi sangat menentukan. Tidak perlu menunggu Amerika menyepakati protocol Kyoto, tidak perlu juga menunggu penjarah hutan tertangkap, setiap langkah kita-memilih merk, kuantitas, tempat, gaya hidup-adalah pilihan politis dan ekologis yang menentukan masa depan seisi Bumi.Saya belum bisa mengorbankan komputer karena itulah instrumen saya bekerja, tapi saya bisa lebih awas dengan jam penggunaan dan mematikannya jika tidak perlu.

Saya belum bisa mengorbankan kebutuhan akan informasi, tapi saya bisa memilih membaca berita lewat internet atau membaca koran di tempat publik ketimbang berlangganan langsung.
Bagaimana dengan fashion?

Di dunia citra ini, dengan profesi yang mengharuskan banyak tampil di muka publik, saya pun belum bisa mengorbankan keperluan fashion (baca: membeli busana lebih sering dari yang dibutuhkan), tapi saya bisa membuat komitmen dengan lemari pakaian, yakni baju yang saya miliki tidak boleh melebihi kapasitas lemari saya. Jika lebih, maka harus ada yang keluar. Dan setiap beberapa bulan saya dihadapkan pada kenyataan bahwa ada baju yang tidak saya pakai setahun lebih atau baju yang cuma sekali dipakai dan tak pernah lagi. Bukan cuma baju, ada juga buku, pernik rumah, alat dapur, bahkan sabun dan sampo yang utuh tak disentuh.

Alhasil, dalam rumah saya ada semacam peti-peti 'harta karun', yang berisikan barang-barang yang harus keluar dari peredaran, karena jika dipertahankan hanya menjadi kelebihan tanpa lagi unsur manfaat. Harta karun ini lantas harus dicarikan lagi outlet untuk penyaluran.

Pada waktu perayaan 17 Agustus, di kompleks saya diselenggarakan bazaar. Para warga menyewa stand untuk berjualan. Saya ikut berpartisipasi, dan sayalah satu-satunya penjual barang bekas di antara penjual barang-baru baru. Karena bukan demi cari untung, barang-barang itu saya lepas dengan harga sangat murah. Yang membeli bukan cuma warga kompleks, tapi juga dari kampung sekitar. Hari pertama, saya sudah kehabisan dagangan.
Terpaksa saya mengontak saudara-saudara saya yang barangkali juga punya barang bekas untuk disalurkan. Sama dengan saya, mereka pun punya timbunan harta karun yang entah harus diapakan. Stand saya menjadi salah satu stand paling laris selama bazaar berlangsung. Dan kakak saya terkaget-kaget dengan penghasilan yang ia dapat dari tumpukan barang yang sudah dianggap sampah.

Berjualan di bazaar tentu bukan satu-satunya jalan, ada aneka cara kreatif lain untuk memanfaatkan harta karun kita, termasuk juga disumbangkan. Namun yang lebih sukar adalah memulai membuat komitmen-komitmen pembatasan diri. Berkomitmen dengan rak buku, dengan lemari pakaian, dengan rak kamar mandi, dengan laci dapur, dan padaintinya... dengan diri sendiri. Siapkah kita menentukan batasan dan berjalan dalam koridor itu?

Dan, yang lebih susah lagi, adalah pengendalian diri dari awal bersua aneka pilihan yang membombardir kita setiap hari, lalu sadar dan mawas akan rantai sebab-akibat yang menyertai pilihan kita. Membuka diri untuk info dan pengetahuan ekologi adalah salah satu cara pembekalan yang baik. Walaupun sekilas tampak merepotkan dan bikin frustrasi, tapikantong kresek yang kita buang tadi pagi tidak akan hilang oleh sihir, dan hamburger yang kita makan tidak dipetik dari pohon. Rantai yang menyertai barang-barang itu tidak akan hilang hanya karena kita menolak tahu.

Banyak orang yang berkomentar pada saya, "Aduh, Wi. Kamu bikin hidup tambah susah saja." Dan mereka benar. Hidup ini tak mudah. Untuk itu kita justru harus belajar menghargai setiap jengkalnya. Memilih hidup yang lebih sederhana, hidup dengan tempo yang lebih pelan, hidup dengan pengasahan kesadaran, tak hanya membantu kita lebih eling danterkendali, tapi juga membantu Bumi ini dan jutaan manusia yang dijadikan alas kaki oleh industri demi pemenuhan nafsu konsumsi kita sendiri.

Lingkaran setan? Ya. Tapi tidak berarti kita tak sanggup berubah.

Selama ini kita adalah pembeli yang berlari. Dalam kecepatan tinggi kita bertransaksi, sabet sana sabet sini, tanpa tahu lagi apa yang sesungguhnya kita cari.

Berhentilah sejenak. Marilah kita berjalan. ***

Sampah

Sejak Agustus kemaren aku concern banget soal sampah. Ga tau ni kenapa...
Aku ikut seminar tentang sampah untuk dijadiin kompos, aku liat TV tentang pemanfaatan sampah, ah pokoknya tentang sampah deh, hehe...
Kalo dipikir-pikir...mestinya sekarang timbunan sampah itu bisa dikurangi lhooo...lha, sampah organik bisa dijadiin kompos, sampah plastik bekas bungkus detergen dll bisa dijadiin barang lain, botol bisa dijadiin souvenir atau dihias dijadiin hadiah, botol plastik bisa dijual lagi ke produsennya atau dijadiin mainan, tapi kenapa ya sampah masih aja numpuk?
Pengalaman kemaren ini seminar tentang pembuatan kompos, sebetulnya kita bisa bikin kompos sendiri secara sederhana. Dengan metode keranjang Takakura atau dengan bantuan urea. Malahan kalau dalam jumlah besar, kompos bisa dijual. Caranya cuma kita tinggal misahin sampah organik dan nonorganik aja. Yang organik, diolah jadi kompos. Nah...yang nonorganik bisa dikumpulin dan dijadiin barang lain. Liat di TV, ada yang dijadiin tas, tempat sampah, payung, dlsb.

Sampaaaaahhh....oooohhhh....sampaaahhh....

*dilanjutin besoksoalnyalagigakonsennijadingacobahasanya*

Lagu

"...pacarku sayangilah aku....seperti kumenyayangimu...tapi...kamu kok selingkuh..."

"oo kamu ketauan...pacaran lagi...dengan dirinya...teman baikku..."

Lagu-lagu ini kemaren dinyanyiin waktu tetanggaku kawinan. Rasanya lucu aja, lagu kawinan kan biasanya yang romantis ato gimanaaaa...tapi ini kok lagu patah hati. Sebetulnya bukan cuma 2 lagu itu aja, tapi ada beberapa lagu lain tentang patah hati yang dinyanyiin. Aku berasa aneh aja....Masa di kawinan lagunya kayak gitu?Kawinan kan bersatunya 2 manusia dengan segala perasaan cinta dan sayangnya, tapi kalo lagu yang dinyanyiin kayak gitu jadi gimana ya?....... berasa aneh aja siii.....

Salah Satu Kegundahan

Pastor Rubyatmoko,
Saya adalah salah satu peserta dari Seminar Hukum Kanonik di Balikpapan kemarin.Saya kemarin sebetulnya ingin bertanya, namun saya pikir ini adalah persoalan pribadi dan mungkin membuat tertawa orang yang mendengarnya atau pastor yang menjawabnya, hehehe...
Gini Pastor,Saya termasuk anak nekat dan termasuk berapa persen dari orang-orang di Jawa yaa...yang ga nikah dengan orang Katolik lagi. Saya sudah 1 tahun lebih menikah beda gereja dengan seorang laki-laki (ya pastinya....soalnya dah dicek dan tulen kok :p). Sebelum menikah, saya sempat eyel-eyelan sama ibu saya mengenai ini. Ibu saya 'memaksa' supaya calon suami saya (waktu itu) menjadi Katolik seperti amanat Bapak saya. Saya tidak mau, karena buat saya dan suami, kalaupun harus pindah bukan karena seseorang, tetapi memang panggilannya untuk mengikuti Tuhan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Saya juga sempat berkonsultasi dengan seorang pastor mengenai hal ini, namun pastor menyerahkan semua keputusannya pada saya.Akhirnya kami menikah di gereja Katolik dan seneeeeeengggg banget rasanya ketika tau bahwa apa yang kami jalani merupakan pernikahan yang sah dan merupakan sakramen =)
Buat kami berdua yang saat ini belum mempunyai keturunan, rasanya sampai saat ini tidak ada masalah mengenai hal itu. Saya dibiarkan oleh suami saya berkembang dalam kegiatan di lingkungan. Tidak ada halangan sama sekali dari dia. Demikian pula saya, membiarkannya kalau dia mengikuti kegiatan di gerejanya. Namun, belakangan ini saya merasa bahwa orang di lingkungan saya bermasalah dengan keadaan saya. Pernah suatu ketika, saat latihan koor orang lingkungan bertanya mengenai suami saya. Ketika beliau tau bahwa suami saya seorang Kristen Protestan (Gereja daerah seperti GKJ), beliau menyuruh saya untuk membawa suami saya menjadi warga Gereja Katolik.
Dan kemarin ini, sewaktu istirahat siang, ibu-ibu lingkungan mengatakan hal yang sama, mengajak suami saya menjadi warga Gereja katolik. Sebelumnya, ketika saya ditawari 'tiket' untuk seminar ini oleh ketua lingkungan, saya masih mikir-mikir, namun akhirnya saya ikut juga setelah mendaftar di gereja dan bukan di lingkungan. Saya juga menawarkan pada suami saya, tapi mungkin karena belum sreg, dia ga mau. Saya tidak memaksa. Dan ketika saya berbincang dengan ibu-ibu ini, seolah-olah, mereka menyuruh saya untuk ikut karena perbedaan yang ada pada keluarga kami. Yaaaa mungkin ini hanya perasaan saya...mudah-mudahan....tetapi terus terang saya menjadi tidak nyaman dengan keadaan ini. Satu sisi saya ingin sekali aktif, sisi lain saya menjadi malas karena omongan-omongan itu.
Lain lagi dengan teman saya yang membawa 1 Petru 3:1 sebagai anjuran agar saya ikut suami.Semakin bingung lah saya....
Bagaimana saya harus menyikapinya Pastor?
Pikiran saya : mudah-mudahan dengan saya rajin di lingkungan, hati suami saya tergerak dan pindah...tapi kalau keadaan seperti ini, jadi malas juga ikut-ikut, hehehe....

Calo

Waktu mau pergi ke Jakarta untuk liburan kemarin, begitu mau masuk Bandara Sepinggan, banyak orang bertanya, apakah kami sudah punya tiket atau belum. Karena perjalanan kami sudah terjadwal, semua tiket sudah ada di tangan.

Cerita pengalaman kami waktu ketinggalan pesawat di Batam kemaren ini.Aku yang duduk di dalem, sementara Nana mencari tiket di luar, memperhatikan kesibukan Bandara Hang Nadim saat weekend (hari itu hari Jumat), dimana orang banyak yang ingin pulang sehingga Bandara benar-benar penuh. Aku yang lagi duduk menunggu keputusan, apakah kami akan mendapat tiket atau tidak untuk penerbangan berikut, tiba-tiba mendengar orang berbicara, "Kamu jual di harga berapa?Aku tadi jual di 800ribu." Weleh...weleh...ada apa ni? *gaya Benoe Boeloe*
Ga lama, Nana datang dan bilang bahwa semua penerbangan penuh. Diantara ke'pusing'annya, dia cerita kalo tadi ada yang nawarin tiket Garuda seharga 1 juta. Wow!
Jadi inget...sepanjang perjalanan kami di Singapur dan Thailand, ketika kami berada di Changi maupun Suvarnabhumi, kami tidak menyadari ada keganjilan di sana. Kami cek in seperti biasa, melakukan lapor sana lapor sini seperti biasa, dan tidak mengalami kejadian 'aneh'.
Sampe di Hang Nadim, waktu kami sedang bingung, tiba-tiba muncul rekaman kejadian di atas dan kemudian membandingkan dengan pengalaman kami di Changi dan Suvarnabhumi. *Cling* ternyata di sana tidak ada calo. Kok bisa ya?Padahal saat itu kami sama-sama mau berangkat menuju tempat tertentu. Memang siii tiket udah ada di tangan kami...tapi kami ga ditawarin lagi tiket tu...
Tiap tahun menjelang Lebaran, terutama, pastilah di TV muncul pemberitaan mengenai mudik menggunakan kereta api. Kemarin, diantara berita mengenai mudik itu, muncullah berita tentang seorang pemudik yang hendak menggunakan kereta, tetapi tiket sudah habis terjual. Lalu, belilah dia tiket ke calo. Tiket yang harganya 100rb, dihargai calo 180ribu, padahal dia beli 3 tiket. Lumayan tuh calo, dari 1 orang aja bisa dapet 240ribu...


Calo...calo...singkatan dari apa ya?Ato kenapa disebut calo untuk orang yang seperti itu?Biro Jasa misalnya perpanjangan SIM ato STNK kan calo juga sebenernya, tapi kenapa ga disebut seperti itu ya?Munculnya dari mana siii?Pikir-pikir...pinter juga ya calo itu, bisa memanfaatkan kelemahan orang lain....Hhhhmmm....

Ga Kerja (Lagi)

Yang sebelumnya itu sebenernya belum ada benang merahnya dan dah keburu di upload, hehehe...

Dari omong-omongan lewat SMS atau YM! itu, aku jadi mikir, kenapa orang selalu menghubungkan kerja dengan kantor?Terus terang, aku sendiri masih berpikir seperti itu untuk Nana. Kerja yaa ke kantor dan dapet duit tiap bulan. Aku belum ijinin dia untuk usaha sendiri seperti yang dia mau *egois emang*. Tapi buatku (dan Nana juga), sebetulnya kerja di rumah itu menyenangkan karena kita ya ga usah pake ongkos buat keluar dan rumah tetep dalam pengawasan. Tapi kenapa mindset selalu mengatakan "kerja ya di kantor yang nota bene bukan di rumah" ?Mungkin itu juga yang mengilhami orang-orang sehingga yang namanya di rumah itu sepertinya ga ada kerjaan. Sepertinya yaa... Padahal kalo mau, di rumah itu kalo ga mo diem ya apa aja bisa dikerjain. Beberes, ato masak, ato nonton, ato berkebun (pake pot kalo ga punya tanah), ato ngapain aja melakukan hobi.
Pengalamanku yang tadinya bekerja dan sekarang diem di rumah, memang kadang membosankan, apalagi kalo lagi mati lampu sementara masak dah beres dan batere note book dah minim, tapi orang bekerja juga sama tho?Kadang membosankan mengerjakan pekerjaan yang sama tiap hari.
Mungkin (seperti kataku -pembenaran-), malahan di rumah juga tidak membosankan. Aku tiap hari menunggu jam 2 atau 3 siang untuk menyalakan note book dan berbincang dengan teman-teman lewat YM!Atau cek email untuk mengetahui kabar orang-orang nun jauh di sana atau sekedar membaca pikiran orang-orang melalui tulisan-tulisannya...Atau melihat karya orang dari situs yang ada atau mencari informasi seperti waktu aku mo pergi ke Singapur & Bangkok kemaren.
Nah, seperti contoh yang aku kasih kemaren tentang Femmy & mamanya.... Ngerjain pekerjaan yang duitnya ga sedikit (ya ga Fem?). Tapi di rumah.
Jadi ga kerja bukan berarti ga ada kerjaan tho?Trus, kenapa ya orang-orang 'takut' untuk tidak bekerja?

Dan akhirnya....pertanyaan berubah, jadi apa tujuan kerja DI KANTOR? *makin bingung*

Ga Kerja

Gara-gara chatting kemaren yang ngomongin soal ga kerja, jadi kepikiran.
Ceritanya, aku pernah sms sama Wie Ling soal dia ntar ke depan gimana. Kalo dia punya anak ntar gimana, sapa yang asuh sementara mertuanya jauh di Jogja dan ortunya udah tua. Sementara kalo punya pengasuh dia agak takut juga...Aku ngajuin opsi "asuh sendiri dan ga kerja" Dia bilang dia akan bingung kalo ga kerja. Katanya kemaren ini aja dia cuti, pengennya jalan terus. Dia ga bisa ngebayangin aku yang tadinya kerja dan ga bisa diem, akhirnya sekarang ga kerja. Aku si bilang, kalo aku di rumah ya ngerjain pekerjaan rumah, nonton ato bikin apa kek yang aku senengin. Tapi kayaknya dia masih bingung.
Cerita lain tentang Mbak Mega yang sakit dan sekali sakit butuh waktu 2-3 bulan untuk sembuh. Aku sempet bilang "kenapa si ga istirahat aja di rumah?" Tapi Hotman bilang kalo Mbak Mega bakalan bosen di rumah. Soalnya kemaren ini aja dia di rumah aja ngerjain kerjaan kantor. Gitu katanya.
Aku jadi mikir....mungkin cuman sebuah pembenaran atas apa yang aku alami saat ini, dimana aku ga kerja, yang kadang-kadang juga membuat aku berpikir.... apa ga kerja artinya ga ada kerjaan?
Aku liat contohnya Femmy dan mamanya...Mamanya kalo ga salah ambil pensiun dini dan kemudian diem di rumah. Tapi mereka bukan ga ada kerjaan, malahan kerjaan mereka banyak kerjaan kok. Malahan kataku jadi asik, kerja di rumah. Kalo dah punya anak, bisa ngasuh anak sambil kerja. Anak ga keteteran tapi juga tetep kerja.
Kepikiran lagi....tujuan kerja itu apa si? *bingung*

Pay It Forward

Siang ini aku sempetin liat Oprah di Metro. Sambungan dari yang kemaren, dimana Oprah kasih semua penontonnya uang seribu dollar dari bank of America dan uang itu harus dipakai untuk menolong orang lain yang bukan anggota keluarganya. Hari ini, sambungan dari kemaren, dimana akhirnya Oprah nayangin hasil pemberiannya. Dari yang seribu dollar itu bisa jadi 60ribu. Ada yang bisa jadi 70ribu bahkan ada yang bisa sampe 200ribu. Ini terjadi karena mereka menolong sesama dan kemudian mereka menggerakkan hati orang lain untuk memberikan sedikit dari penghasilannya untuk bersama-sama menolong.

Yang paling berkesan buatku adalah ada seorang ibu yang kena tindak kejahatan dan diselamatkan oleh sebuah badan di Amrik sana, dan dia berhasil hidup. Padahal lukanya parah banget. Akhirnya, ditambah uangnya 1600 (jadi 2600US$), dia kasih uangnya itu untuk salah seorang korban luka tembak parah di bagian muka yang ada di badan negara yang nyelamatin dia dulu. Juga ketika seorang ibu yang kasih tiket untuk mereka yang jarang negok keluarganya yang sakit di Hawaii.

Yang kurang berkesan adalah orang yang membagikan uang pemberian Oprah itu gitu aja. Misal untuk tips yang gede (di tayangannya dia pesen pizza seharga 18US$ dikasih 200an US$) atau dikasih gitu aja ketika dia lagi isi bensin atau belanja.

Tapi apapun tindakan mereka, prinsip Pay It Forward itu yang mestinya kita pegang.

Jadi inget filmnya. Kalau kita dapet 1 kebaikan, kita mesti balas dengan 3 kebaikan. Wow...prinsip yang sederhana tapi bagus banget.

Wikipedia menerangkan...
Pay it forward or paying it forward refers to repaying the good deeds one has received by doing good things for other unrelated people.
Many people mistakenly believe the phrase "pay it forward" as a moral philosophy first appeared in Catherine Ryan Hyde's novel Pay It Forward, which in 2000 was adapted into a Warner Brothers film, Pay It Forward. Science fiction author Robert A. Heinlein, however, used the phrase in Between Planets, a book published in 1951, almost 50 years before Ryan Hyde's novel.
Heinlein both preached and practiced this philosophy; now the Heinlein Society, a humanitarian organization founded in his name, does so.
One of the most vocal popularizers of the concept of paying it forward -- before Hyde's book and movie -- is probably author Spider Robinson, who made repeated reference to the doctrine, attributing it to his spiritual mentor Heinlein.
In Ryan Hyde's book and movie it is described as an obligation to do three good deeds for others in repayment of a good deed that one receives. Such good deeds should be things that the other person cannot accomplish on their own. In this way, the need to help one another can spread exponentially through society, creating a social movement with the goal of making the world a better place.
In practice the philosophy of pay it forward has broadened relative to its literary roots, and now stands for a more general social responsibility and desire to help others in recognition of the help one has received for one's self. It is also sometimes described as being "good for a favor", meaning a willingness to help others (even strangers) on the expectation that it will all come back around in the end.
The idea of the book has been championed in real life by the Pay It Forward Foundation. The Foundation focuses on bringing the idea of paying it forward to school age children, parents, and educators. The simple idea of doing good works for others to repay the good that has happened to you is one that can easily be conveyed to children and encourages them to be socially aware and take a role in making the world a better place. The main character of the book was a 12-year-old child, thus giving other children someone they can relate to.
In October 2005, Syracuse University's Residence Hall Association began a Pay It Forward Campaign on campus. It spread on campus rapidly, and was noted for entering mainstream Syracuse society as a result. Many other schools have now begun campaigns such as this as well.
On October 26, 2006 Oprah gave her audience a challenge to Pay it Forward, giving 300 audience guests $1,000 USD on a debit card and a camcorder to record the acts of kindness they did. The rules of the challenge were very specific, the money had to be spent within one week and could only be used to help charitable organizations or an individual person but not a relative.
The idea of "paying it forward", but without the pyramid scheme-like exponential growth, appears already in a letter from Benjamin Franklin to Benjamin Webb, dated April 22, 1784.

Kalau aja tiap orang punya prinsip ini, apa ya jadinya dunia?

Bersyukur

Kemaren ujan seharian. Bete banget. Dari malem Minggu sampe hari Minggu jam 1 siang, hiks... Akhirnya kita cuman diem di rumah, padahal rencananya mo ke rumah mbak Heni, sepupuku. Tapi begitu jam 1 ujan selesei, kita berdua langsung ngacir. Tadinya ga akan ke rumah mbak Heni, soalnya aku dah SMS bilang jangan ditungguin, tapi ternyata waktu jalan-jalan kok ketemu jalan ke rumah mbak Heni, hehehe... Jadilah mampir. Di tempat mbak Heni cerita-cerita juga. Pas lagi cerita-cerita ujan lagi. Hiks...sedihnya... Sorenya abis pulang dari rumah mbak Heni, di jalan deket rumah, kita dah liat, mati lampu. Akhirnya sebelum sampe rumah kita ngacir ke Balikpapan Plaza sampe jam 9.

Waktu nunggu hujan, aku pikir...kalo orang pernah hidup (=tinggal) di Jawa dan kemudian dia pindah ke pulau lain, mestinya dia akan tau, seperti apa kondisi yang ada di luar Jawa. Kayak kita yang pernah tinggal di Banjarmasin. Kalo di berita, orang cuman tau ada asap yang tebel dan mungkin akan berpikir "untung bukan gue yang kena" itu kita alamin sendiri. Kalo orang antri bensin karena kekurangan pasokan, kita alamin sendiri. Belum lagi air yang mati, listrik yang parah banget. Waktu di Banjarmasin, 2 hari sekali listrik mati 4 jam, sekarang di Balikpapan, kota yang kata orang ibu kotanya Kalimantan, listrik mati 2 hari sekali selama 8-9 jam!
Inget banget, ketika gardu listrik di Jakarta meledak dan Jakarta mati lampu hanya 4-5 hari orang dah ribut banget, sementara di sini?2 hari sekali 8-9 jam!Belum lagi waktu ngobrol ma Budhis yang tinggal di Aceh, kondisinya sama aja ma disini. Kebayang ga si, gimana enaknya hidup di Jawa?Belum lagi kalo listriknya padam malem hari....Kalo ga ujan mending, bisa jalan ke Mall atau Plaza, kalo ujan?Huuuaaa.....

Karena itu, kalo orang yang tinggal di Jawa selalu mengeluh ini itu, sedih rasanya... Soalnya belum tau rasanya hidup berhadapan dengan asap di depan hidup dan sepanjang hari, belum tau rasanya antri di pom bensin nunggu bensin dateng, belum rasain ga ada aer sepanjang 3-4 hari, belum rasain padam listri 2 hari sekali 8-9 jam.... Come on...bersyukur karena ga pernah ngalamin yang kayak gini... Bersyukur tiap hari untuk semua yang udah disediain deh...Jangan cuman bisa ngeluh aje.

Through The Years

I can't remember when you weren't there
When I didn't care for anyone but you
I swear we've been through everything there is
Can't imagine anything we've missed
Can't imagine anything the two of us can't do

Through the years, you've never let me down
You turned my life around, the sweetest days
I've foundI've found with you ... Through the years
I've never been afraid, I've loved the life we've made
And I'm so glad I've stayed, right here with you
Through the years

I can't remember what I used to do
Who I trusted, who I listened to before
I swear you taught me everything I know
Can't imagine needing someone so
But through the years it seems to meI need you more and more

Through the years, through all the good and bad
I know how much we had, I've always been so glad
To be with you ... Through the years
It's better every day, you've kissed my tears away
As long as it's okay, I'll stay with you
Through the years

Through the years, when everything went wrong
Together we were strong, I know that I belong
Right here with you ... Through the years
I never had a doubt, we'd always work things out
I've learned what love's about, by loving you
Through the years

Through the years, you've never let me down
You've turned my life around, the sweetest days I've found
I've found with you ... Through the years
It's better every day, you've kissed my tears away
As long as it's okay, I'll stay with you
Through the years...

Selamanya

lyrics by MEMES

melayang pandang mata

terasa samar membawa jiwa

melukis kau di angkasa

sepantun kata dan kata

tak dapat meluapkan rasa

cinta kepada dirinya

terpendam sekian lama

berbekal tulus hati

kukatakan kuberjanji

kini kasih ku tak kan berhenti

karena kuyakinkan ku dapat menemanimu

tuk menginjak dunia

sampai ajal tiba

berdua dan bersama

Ref:

aku percaya bersama s'lamanya

amankan cinta kita sampai diusia senja

menjaga kasih sayang

milik kita pastikan kita bisa

bersanding senantiasa, tanpa berdua dua rasa dari satu cinta

s'lamanya......

Kita patut berbangga

memiliki satu rasa cinta

yang tak ada bandingannya

dan jangan sampai ada jiwa lain merasuk kedalamnya

sampai kapan juga kita kan bersama

back to Ref:...

Wow.....

amankan cinta kita sampai diusia senja

menjaga kasih sayang

milik kita pastikan kita bisa

bersanding senantiasa, tanpa berdua dua rasa dari satu cinta

s'lamanya...... [2x]

menjaga kasih sayang

tanpa berdua dua rasa dari satu cinta

s'lamanya......

Rockin' Girl Award!

Beberapa hari yang lalu, Femmy SMS, katanya aku dikasih Rockin' Girl Blogger Award. Wah...aku langsung penasaran apaan tuh. Tapi sayangnya aku ga bisa langsung online waktu itu. Bari jeung penasaran, akhirnya minggu lalu waktu aku ke warnet aku baca deh yang Femmy suruh liat. Waduh...aku bener-bener tersanjung. Ada namaku disebut disitu...
Dan lewat sini juga, aku mo kasih ucapan terima kasih buat :

  1. Winnie. Karena dialah yang pertama kali mengenalkan dunia blog padaku. Dia suruh aku baca blog seseorang yang cerita tentang jualan kambing menjelang Idul Adha dan bikin aku senyum-senyum di depan komputer. Dan dari baca tulisannya juga aku mulai bikin blog 'aaade.blogspot.com'. Thank you...
  2. Femmy. Karena Femmy yang ga pernah absen baca blog-ku aku jadi terus seneng nulis. Sori Fem kalo tulisannya garing, hehehe.... Asik banget ngobrol ma Femmy, sobatku yang jago segala. Thank you...
  3. Winny yang juga rajin baca blog-ku. Thank you...
  4. Yuly juga...Sobat yang bisa nulis dan penuh dengan kesibukan.
  5. Buat alat-alat yang menunjang, inspirasi, dan kejadian yang terjadi....Anggep aja girl, hehehe...

Terima kasih....Kalo mo baca tentang kehidupanku lebih banyak di : www.aaade.blogspot.com

Booking

Kemaren ini aku liat di berita TransTV, di suatu daerah (lupa namanya) di hari pertama taun ajaran baru ada anak yang jam 4 pagi dah berangkat ke sekolah hanya untuk booking tempat duduk. Jam 4?Iya, jam 4 subuh!Wah hebat betul ya mereka...Semangat banget. Agak lucu juga dengan berita itu, karena mereka berkorban hanya untuk sebuah tempat duduk di depan.Jadi inget jaman dulu waktu sekolah...Jarang ada yang mau duduk di tempat paling depan.Ga tau deh alesannya apa. Kalo aku, ga suka duduk di depan, apalagi depan meja guru karena aku takut apa yang aku kerjakan keliatan sama guru. Kalo dipikir-pikir, sebenernya...emang aku ngerjain apa si, sampe segitu takutnya ya?hehehe...Tapi pernah suatu ketika waktu aku kelas 6 SD, aku duduk paling depan. Cara pegang bolpen atau pinsilku memang ga seperti anak-anak lain pada umumnya. Dan ternyata guruku liat caraku pegang bolpen itu. Trus dia marah. Dia suruh aku pegang bolpen seperti orang-orang pada umumnya. Aku ga bisa-bisa dan dia tetep nyuruh aku. Aku berusaha dengan sekuatku untuk pegang bolpen seperti dia. Sampe aku nangis aku ga bisa. Akhirnya kalau di depan dia aku pegang bolpen seperti dia, tapi begitu bukan pelajarannya, aku kembali seperti semula. Soalnya susah banget pegang bolpen seperti yang dia mau. Bikin aku lambat nulis. Ga nyaman banget.
Booking yang laen yang selalu dan tiap taun orang lakuin juga ketika misa Natal dan Paskah. Waduh itu...Kalo ga 2 jam sebelum misa dateng, pasti dah ga kebagian tempat duduk. Tapi kalo dateng 2 jam sebelum misa, ngantuk lah pas misa. Simalakama... :-pMakanya mending jadi petugas deh kalo hari besar gitu, jadi lektor kek, misdinar, koor, ato prdiakon pasti dapet tempat duduk, hehehe....Tapi pengalaman Paskah di Banjarmasin kemaren ga gitu-gitu amat. Padahal di Katedral, dengan jadwal misa cuma sekali atau 2 kali aja. Cukup dateng setengah jam sebelumnya, masih kosong. Enak kan?Nunggu misanya ga terlalu lama, jadi ga ngantuk.
Ngomongin booking yang laen lagi adalah tiket. Karena sekarang aku tinggal di Kalimantan, jadi kalo mo pulang, ga bisa pake bis ato mobil. Bisa si, tapi lama kali yeee...abis waktu di jalan. Belum nyebrang pake kapal, trus dari pelabuhan ke Bandung?Ah lama lah kalo pake darat dan laut. Jalan paling cepet ya pake udara. Tapi kalo dadakan, jatohnya harga tiket bisa mahal banget, jadi kudu booking dulu dah tiketnya paling lambat 2 minggu sebelomnya biar ga terlalu mahal dapetnya. Udah gitu di-issued, dapet deh tiket pesawatnya. Tinggal terbang, naek bis 2-4 jam, nyampe Bandung deh...Ketemu Kiki, David, Ibu, Anto, ah semua deh..Senengnya...
Jadi, ngomongin soal booking, ternyata kalo kita booking sesuatu tuh butuh pengorbanan. Paling gampang adalah waktu. Masuk jam 7 kok dateng jam 4?Misa jam 6 kok dateng jam 4?Trus 2-3 jam itu dipake buat apa ya biar ga kebuang percuma?Bisa baca, tidur, maen game (eh ga mungkin kali yee...masa sekolah bawa game?ke gereja juga), ato ngapain aja deh...Bisa diatur...Trus juga booking butuh uang ekstra. Kalo booking tiket berasa banget kan?Hari ini booking, issued-nya paling lambat 3 hari, berarti uang mesti siap di situ. Kalo sekolah atau ke gereja, taunya pas 2-3 jam itu laper, jajan deh...Uang juga keluar.Wah ternyata booking butuh pengorbanan ya?Belom lagi kudu sabar. Kan 2-3 jam itu bukan waktu yang sebentar, kalo ambek-ambekan, ntar disangka ga waras, repot...repot...hehehe....Disitu bisa ngelatih kesabaran. Jadi, buat yang ga sabar, bisa latian pake booking tuh, hehehe....Ternyata, kenyamanan itu butuh pengorbanan ya?

Motor dan Perda

Kemaren ini aku liat di tv (Trans7, Selamat Pagi, kalo ga salah) tentang Perda penggunaan helm bagi anak dan aturan tentang penumpang sepeda motor yang cuma boleh 2 orang.
AKu pikir-pikir sebagai pengguna motor....
Pertama, kayaknya perda yang katanya dimulai 1 mei itu kayaknya belum ada sosialisasinya ya, makanya banyak yang kedapetan anak yang numpang belum dipakein helm.
Kedua, mungkin maksud pemerintah Jakarta bener tentang keselamatan itu penggunaan helm dan penumpang itu.
Ketiga, dipikiran ga ya tentang kondisi ekonomi masyarakat sekarang? Maksudnya gini, kalo yang di motor cuman boleh 2 orang, kalo sekarang orang belum bisa beli mobil, mampunya beli motor, kalo dah punya 1 anak aja, gimana ya kalo mo pergi bareng-bareng di hari libur?Bapak ma anak pake motor, ibu pake angkutan umum, atau Bapak ma ibu pake motor, anak naek angkutan (ga mungkin kali yee...), atau Ibu ma anak pake motor, bapak pake angkutan?Ga efisien kali ya?Atau semua pake angkutan umum?Apa itu ya tujuan pemerintah Jakarta?Pake angkutan umum, seperti di tv juga, mimpinya Sutiyoso dimana ada monorel, ada angkutan sungai itu, busway lancar, dll, dll.
Keempat, katanya negara akan maju kalo banyak kredit. Padahal kredit motor lebih terjangkau dibanding dengan kredit mobil tho?Sehingga kalo orang yang kredit motor banyak berarti kan membantu perekonomian negara.
Kelima, kalo frustrasi, mending anak ato mobil?Ada anak ga bisa bareng naek motor, tapi beli mobil ga punya duit. Hmm....
Padahal naek motor kan lebih efisien dari segi perekonomian (bensin lebih irit sehingga uang belanja bisa ditabung) dan segi waktu (karena ada waktu ada uang, hehehe).

Pernikahan

Mungkin karena selebriti, makanya berita apapun jadi keliatan ya?Termasuk soal kawin-cerai. Rasanya kok makin banyak aja ya yang cerai, padahal mungkin aja dulu mereka bilang pasangannya adalah soulmate-nya. Jadi mikir, apa si yang disebut soulmate itu?Kenapa kalo emang mereka bilang soulmate akhirnya malah cerai?Ga kepikir...Buatku, yang namanya pernikahan bukan sesuatu yang main-main, coba-coba. Dicoba dulu, kalau ga cocok ya cari yang lain yang bisa cocok. Bukan itu. Tapi suatu yang sakral, sehingga ketika kita nyiapin pun panjang, dari proses pacaran, lamaran, tunangan, sampe jadi satu. Dalam proses pacaran emang bener yang orang-orang bilang, bahwa pacaran ma kalo dah nikah itu beda, bener banget, tapi dalam proses itu kita bisa liat sedikit pasangan kita, seenggaknya hal-hal yang prinsip bisa keliatan, walopun ga seutuhnya. Yang tiap hari ketemu sama yang LDR alias PJJ alias Pacaran Jarak Jauh mungkin beda pengenalannya. Tapi yang namanya kenalan dan kenal dan semakin mengenal bisa dilakukan dengan cara apapun. HP, internet, surat (jaman buhul pisan), dll bisa dipake untuk pengenalan itu. Proses lamaran, melamar, meminta adalah sesuatu yang udah lebih jauh. Buatku lamaran adalah hal yang mulai serius yang akan dipakai untuk melangkah lebih lanjut. Dan buatku juga, sebaiknya hal ini dipake kalo emang dah yakin. Emang kesannya jadi formalitas, tapi formalitas yang serius. Apalagi tunangan. Hal ini dah ngelibatin keluarga. Artinya, apa yang kita jalanin udah bener-bener serius. Ibarat masuk rumah, udah sampe pintu dan mengetuk dan dibukakan cuman belum bisa masuk.Nah ketika kita masuk, buatku, rumah adalah suatu pernikahan. Mungkin bukan rumah yang tertata rapi tapi mungkin lebih ke arah hutan. Makanya aku selalu bilang "Welcome to the jungle" untuk mereka yang masuk suatu pernikahan. Di dalem hutan, gelap, kita ga tau pasangan kita kayak apa, kita ga tau pernikahan kita akan seperti apa. Kadang ada cahaya yang mungkin berarti kebahagiaan, kadang ga ada juga cahaya da udah malem yang mungkin berarti ketidakbahagiaan, saat marah, saat sedih dengan pasangan. Tapi ga selamanya gelap dan ga selamanya dalam hutan itu terang. Pernikahan melibatkan terutama 2 orang dan ga terutama banyak orang (keluarga, saudara, teman) dan dalam terlibatnya 2 orang yang kita ga tau ini (walopun udah pacaran lama) kita akan menyesuaikan diri satu sama lain. Menurutku si, hal-hal yang prinsip banget mestinya udah diomongin ketika pacaran atau minimal saat tunangan menjelang nikah. Jadi kita ga perlu lagi nyesuein diri dengan hal-hal prinsip itu. Hmm...kalo dipikir-pikir, apa si yang sangat prinsip?Agama?Keyakinan?Ato apa ya? *Bingung*Selain soal prinsip, ketika kita masuk dunia pernikahan, pasti ada sesuatu yang berbeda. Bukan soal kewajiban, hak, atau apa yang disebut kebebasan jadi terbelenggu. Ini setidaknya menurutku. Karena pengalamanku, kebebasanku ga terbelenggu karena aku bisa melakukan apapun seperti waktu aku belum menikah, Aa ga ngalangin. Tapi aku sendiri kadang ga enak untuk melakukan semua kebebasan itu. Contoh, aku sebetulnya masih boleh ikut paduan suara di gereja dan aku emang pengen banget, tapi aku pikir, aku pengen ikut, tapi aku ga mau kehilangan moment bersama Aa malem-malem, apalagi antara rumah dan gereja lumayan jauh, hampir 10km. Aku bisa pergi-pulang sendiri, tapi kalo Aa khawatir?Kalo anter-jemput, mungkin Aa dah cape. Aku pikir, akhirnya bukan suatu pengorbanan bahwa akhirnya aku ga jadi ikut paduan suara, tapi lebih karena kompromi dalam diriku. Contoh lain, aku bisa tetep ke warnet untuk waktu yang panjang tiap hari. Tapi aku ga lakuin itu, karena kalo tiap hari, aku bisa tekor pertama. Kedua, rumah bisa berantakan dong...Emang Aa ga larang, Aa mau aja tiap hari makan di luar, tapi pengeluaran kan jadi double, ya makan di luar, ya bayar warnet. Belum lagi rumah yang ga disapu, dipel, cucian numpuk, kan jadi ga enak apalagi kita tinggal di situ. Buatku ini bukan pengorbanan, bukan juga kewajiban untuk membersihkan rumah atau masak, tapi lebih karena sense of belonging terhadap rumah dan keuangan yang dipercayakan Aa padaku. Makanya aku suka bingung, kenapa ada orang yang merasa ketika masuk dalam dunia pernikahan, kebebasannya akan erbelenggu.Heeeiii...emang masuk penjara?Bukan penjara say, tapi hutan, hehehe....

Uang

Kemaren ini aku sempet ditanya ma Hotman tentang arsitek yang bisa gambarin rumahnya buat proses IMB. Aku SMS ma Hotman dan Victor untuk ini. Panjaaaannnngggg banget. Untung aja ada SMS gratis, hehehe...Posisinya : Hotman sebagai pemilik rumah dan Victor sebagai arsitek. Aku tanya budget untuk bangun rumah berapa, supaya aku bisa bilang ma Victor ini bugdetnya, masuk ga. Menurutku, sekarang ngomongin budget bukan hal yang tabu lagi, soalnya daripada nutupin dan pusing, mending buka-bukaan dong...biar bisa diatur juga. Dari Victor aku tanya juga pricing dia berapa, biar tau dan bisa dipikirin. Akhirnya dari 2 orang itu keluar angka. Misal dari Hotman keluar X jt dan dari Victor keluar Y jt. Aku SMS Victor bahwa Hotman punya bugdet (X-10) jt dan aku bilang sama Hotman bahwa pricing Victor (Y+5) jt. Keluarnya (-10) dan (+5) ini ada maksudnya, yaitu supaya kalo ada peningkatan Hotman bisa saving 10 juta dan kalo Hotman mau nawar Victor, Victor ga rugi-rugi amat. Sama dua-duanya aku kasih tau tentang harga yang aku buat. Aku ga punya pemikiran untuk ambil keuntungan dari keduanya. Pikirku ngapain?Itu kan temen sendiri. Victor ga nanya apa-apa tentang apa yang aku kasih, tapi Hotman, di SMS dia nulis "...koq dikurangin 10jt, heee..." Hmm...aku agak tersinggung, trus aku bilangin aja kalo 10jt itu untuk saving, soalnya kan bikin rumah itu ga kayak beli baju dengan harga fix. Aku pikir, kalo aku mo ambil keuntungan, ngapain juga aku kasih tau ke mereka?Kalo aku mo ambil keuntungan sih aku akan diem-diem aja dan bilang (baca: minta) sama pihak yang bersangkutan. Asli enggak!Soal uang ini, aku inget juga sama kejadian waktu di Andamari dulu. Dulu, aku dipercaya untuk pegang uang di Andamari. Mula-mula uang aku taro di kantor, tapi ternyata sering ilang. Padahal kunci ada di aku dan ibu. Ketauannya karena si pencuri oon karena dia ninggalin tulisan jumlah uang yang biasanya aku taro. Jadi jumlahnya dia ganti sama tulisan dia. Dengan kejadian ini akhirnya aku bawa uangnya, tapi aku takut juga soalnya ga pernah-pernah bawa uang sebanyak itu (sekitar 1-2 juta). Kalo jatoh kan parah. Akhirnya aku masukin ke rekeningku, dengan pemikiran : kalo buka rekening baru repot, belum lagi uang administrasi yang akan lebih gede daripada bunganya. Aku kan punya catetannya, jadi aku tau jumlah uang itu sekalipun ada di rekeningku. Aku ga pernah itung administrasi dan bunganya. Suatu ketika hal ini ditanyain ma ibu. Ga tau deh, kadang ibu juga suka gatel pengen ambil uang itu untuk belanja ato apa kek... Akhirnya aku kasih tau dan dia tanya bunganya dan dia juga tanya apa bunga itu masuk dalam rekeningku. AKu BT, Bener-bener Tersinggung. Ya ampun...uang 2 juta itu bunganya berapa si?Sama administrasinya apa ketutup?Kalo 2M ya iya, aku juga ga akan jadiin satu ma uangku, syerem...Akhirnya aku bukain rekening di NISP atas namaku, tapi uangnya dah terpisah. Saking keselnya aku itu aja bunga dan administrasinya waktu pemisahan itu. Dan ternyata emang bunganya ga nyampe 5rb karena administrasinya aku share juga. Dan biar enak aku tambahin jadiin pas kelipatan 10rb. Aku sebel banget. Ternyata dengan ini pun masih bermasalah. Pengennya atas nama berdua, tapi ibu dengan kesibukannya ga sempet-sempet buka rekening bareng. AKu kesel akhirnya aku kasih aja ATMnya ke ibu dan aku pegang bukunya. Dengan kejadian ini, aku sedih banget. Kok orang-orang seolah ga percaya ya ma aku?Aku ga pernah kepikir untuk ambil duit orang. Buatku, duit cuman alat, tapi kepercayaan?Ga bisa dibeli. Kenapa orang-orang berpikir aku akan ambil duitnya?Dengan keadaan sekarang aku cukup kok. Kalopun kemaren aku jual kue bukan untuk cari duit, tapi supaya aku agak sibuk dan ga kesepian aja. Malah aku berpikir untuk bantu orang kok...Dengan jualan kue aku pengen bantu setidaknya 2 orang. Ga masalah aku ga untung, tapi dengan bantu orang aku akan seneng. Bukan aku ga butuh duit, tapi sekali lagi, duit itu adalah alat. ALAT. Alat buat kita bisa dapetin makanan, baju, air, rumah, dll. Aku sedddiiiihhh....asli sedih banget dengan kejadian ini karena masalahnya ada KEPERCAYAAN. Sesuatu yang buatku sangat penting.

Mengasuh

Kemaren ini waktu kita berdua nonton Oprah tentang Nate yang punya anjing yang 'bandel' kita jadi belajar, bahwa ternyata anjing itu butuh untuk menunjukkan diri. Kalo kitanya mau menunjukkan diri juga, maka dia jadi lebih 'ganas'. Karena itu kita mesti tenang. Trus aku juga nonton Back to Beck tentang hipnotis pada suami. Salah satunya ngomongin tentang lagu untuk anak sebelum tidur. Makanya sebetulnya kita bisa bentuk anak dari situ.Kalo digabungin kedua tayangan itu, kalo kita mo ngasuh anak, anak kudu dikasih secure dulu, trus juga kita bisa bentuk dia melalui 'hipnotis' itu kali ya...Jadi nyanyian sebelum tidur itu penting, biar meresap dalam otak anak dan anak bisa dibentuk dengan baik. Hehehe...Trus kita ngebandingin Salsa ma Galang, anaknya mbak Wemmy & mas Anto. Salsa anaknya ga terlalu ngerepotin. Kalau dikasih tau bisa dan ga rewel. Sementara Galang anaknya lebih jail dan agak susah. Kita pikir, mungkin karena waktu hamil nya mbak Irda dan Wahyu lebih memberi ketenangan. Jadinya Salsa bisa tenang juga, sementara katanya waktu hamil Galang, Mbak Wemmy sama mas Anto suka ribut yang rame gitu, makanya Galang jadi lebih sulit. Mungkin yaaa....Trus aku pikir, dengan kondisi emosi ku seperti ini mungkin ga ya aku kasih ketenangan saat aku hamil ntar?Aku kan emosinya wuuuiiiihhh...naik turun...kalo Aa lebih tenang. Kalo gitu, bisa ga ya Aa yang hamil?hihihihihihiiii.....

Percaya Itu Indah

Tuhan, ajar kami untuk percaya saat kami ada dalam gelombang bimbang,
Ajar kami ‘tuk percaya juga saat kami hanyut dalam rasa takut kehilangan

O Tuhan, ajar kami ‘tuk tetap percaya
Juga saat kami lemah dan tak berdaya
Ketika cinta kami tersamar rasa cemburu, ragu, sakit dan kecewa

Sebab mencinta tanpa percaya laksana berjalan tanpa tentu arah
Buat cinta kami tumbuh karna percaya
Karena percaya itu indah

Tuhan, ajar kami untuk mencinta ketika mencinta kami terluka
Ajar kami untuk tetap bias mencinta, saat kami t’lah habis tenaga

O Tuhan, ajar kami ‘tuk tetap bisa mencinta saat kami ditolak dan ditinggalkan
Ketika cinta kami yang lelah kami tawarkan terasa sia-sia

Sebab mencinta tanpa percaya laksana berjalan tanpa tentu arah
Buat cinta kami tumbuh karma percaya
Karena percaya itu indah

Anak

Baru aja aku denger di Insert siang tentang Hughes yang ditanya soal anak. Katanya, "Kalo dikasih ya syukur, kalo ga dikasih ya ga usaha..." Mereka enjoy dengan kehidupan mereka, mereka seneng travelling. Rasanya pengen juga kayak gitu, tapi sepertinya agak susah karena salah satu tujuan menikah kan 'berkembang biak dan bertambah banyak'... Ga tau kenapa aku ga terlalu pengen punya anak. Aku seneng maen, seneng jalan-jalan. Mungkin karena kesenengan itu dan ga pengen repot yang menyebabkan aku ga pengen ya?Jahat emang kalo alesannya itu?Ato karena aku emang pengen enaknya aja?Soal enaknya ini, aku pernah marah banget gara-gara Hotman tidak sepaham denganku tentang anak ini. Dia emang pengen punya anak cepet-cepet, sementara aku kan enggak. Trus dia bilang "Jangan mau enaknya aja dong..." Hal ini sebenernya berhubungan dengan ML. Tapi, enak?Sapa yang enak, lu apa cewe?Karena kalo untuk cewe ML itu menurutku kadang ga selalu mengenakkan. Contoh, istri ga mau, tapi suami lagi mau pake merajuk pula, buat istri yang melayani kan ga dengan sepenuh hati (baca : lagi ga mood). Apa iya, hal itu jadi enak? Belum lagi awal kehamilan kalo istri mual-mual hebat?Jadi, yang enak siapa?Bete!!!Tapi kalo dengan alesan ga mau repot ya emang artinya emang pengen enaknya aja. Yah mungkin begitu ya?Salah ya alesanku?Buatku, aku lebih pengen bantu ponakan ato anak kurang mampu atau bantu rumah sakit ato apa pun itu yang ngurus soal anak, tapi kalo dipikir, ntar kita tua sapa yang urus, ya bener juga. Plus lagi tujuan menikah itu. Hmm....Aku pernah stress ni gara-gara ini. Haid ku terlambat 2 minggu. Semua orang udah seneng aja, tapi aku malah takut dan ga terima. Itu yang aku rasain. Tapi emang ternyata aku belum dikasih. Terima kasih ato keterlaluan?

Wimar Witoelar:"Hell, Yeah!"* Fira Basuki

Ga pernah-pernah aku ngebet pengen beli buku dan baca, tapi ada beberapa yang sempet dikebetin, (hehe...baca:aku ngebet banget) dan aku beli, tapi ternyata bukunya Fira yang nulis tentang Wimar Witoelar lah yang bikin aku ga berenti baca. Aku baca emang lama, tapi rasanya ini yang tercepat dan membuat aku pengen kenal sama Fira dan Wimar. Aku sampe sengaja liat blog nya Fira, kasih komentar, liat FS nya Wimar & Fira dan mo add as a friend, tapi cuma punya Wimar yang bisa, yang Fira ga bisa. Ga tau kenapa. Terobsesi.Dari buku ini aku bisa liat gimana Fira dan Wimar bisa begitu dekat. Jadi inget Femmy, Yuly, & Mimi. Gimana akrabnya kita, gimana kita sampe udah seumur gini masih sobatan. Biarpun jarang kabar kabari, kecuali lewat YM! itupun kalo ketemu, kita tetep masih merasa deket banget satu sama lain. Buatku, persahabatan itu penting banget, melebihi apapun sepertinya. Makanya aku suka menghubungi siapa aja yang aku anggap deket kalo aku lagi pulang. Ato aku selalu hubungi biarpun cuma lewat SMS. Makanya aku seneng banget liat persahabatan Fira-Wimar, apalagi waktu baca blog nya Fira yang dia di ajak ikut maen ama Intermatrix, perusahaannya Wimar. Ah senengnya punya sahabat...
Dari buku itu juga aku liat, gimana sayangnya Wimar sama istrinya dan bagaimana kedekatan diantara keluarga. Sesuatu yang bikin aku berasa gimana...Indahnya sebuah keluarga...
Apalagi ya?Tentang presiden-presiden kita?Yah tau lah dikit....tapi yang jelas, 2 hal itu, sahabat dan keluarga itu yang sangat melekat di ingatan.

Guru

Wah senengnya liat acara Back to Beck hari ini. Tentang GURU. Tamunya Susan Bachtiar, David Chalik, ama Butet Manurung. Wow!!! Susan yang cerita tentang pengalamannya jadi guru, David yang cerita tentang pengalamannya punya sekolah, dan Butet yang cerita tentang pengalamannya mengajar di Suku. Aku jadi inget tentang guru ini. Salah satu persyaratan jadi guru adalah dapet sertifikat apa lah itu, kelayakan mengajar ato apa ga ngerti, pokoknya syaratnya itu aja. Kalo dipikir-pikir, apa iya ya guru yang punya surat itu bener-bener punya hati untuk membuat orang lain tau sesuatu?Apa orang yang emang pengen buat orang lain tau sesuatu tanpa pake surat itu jadi ga bisa?Kenapa syarat itu jadi menghambat ya?Padahal kalo liat David dan Butet, hebat banget niat mereka...Ketulusan untuk buat orang lain lebih tau mengenai sesuatu....Belum lagi liat tontotan Transtv tentang guru yang jadi tukang ojek & bahkan jadi waria. Waduh...sedih rasanya...Mereka yang bikin pejabat negara ini pinter, tapi mereka kurang dihargai..Tapi dibalik itu, kalo liat tayangan lain...ada guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap murid. Sampe deny dengan pers-conference segala bo! Ada juga yang ngelempar murid sampe muridnya meninggal. Ow!Hmm....bingung, dari sisi mana kita mesti liatnya?

Ada dimana ya?

Gara-gara ditegur suster waktu kawinan Didi kemaren, aku jadi bertanya yang ga perlu sebenernya karena aku mungkin dah tau jawabannya...Pertanyaannya adalah "Tuhan ada dimana si sebenernya?" karena waktu ditegur itu, susternya bilang kalo kapel adalah tempat berdoa, ada Tuhan di Tabernakel (tempat hosti yang ada di depan, ditutup pake pintu yang tebel dan biasanya pintunya warnanya emas). Apa Tuhan cuma ada di tabernakel ya?Ketika kita ribut (bukan berantem yaa...), apakah tidak ada Tuhan disana?Ya..mungkin ini cuman pembenaran, tapi dengan pernyataan itu, kadang suka mempertanyakan juga...walopun aku dah tau jawabannya dan aku yakin bahwa Tuhan ada dimana-mana.

Perbedaan

Ternyata penampilan bisa dijadiin alasan untuk 'ribut' kalo kita emang mau ribut. Tapi bisa juga bukan alesan untuk 'ribut' walopun tau ada yang ga sreg aja. Tapi apa ga sreg menurut kita bisa juga jadi ga sreg buat orang lain?Apa orang lain harus punya pendapat sama dengan kita?Suatu hari saya nonton Dorce Show yang membicarakan tentang orang-orang yang selamat dari kecelakaan yang mengerikan. Salah satunya seorang pramugari Lion Air yang selamat dan bukan beragama sama dengan Dorce. Beberapa kali Dorce bilang 'walaupun dia tidak seiman dengan kita...' Lha ini yang dibicarain apa si?Yang selamat yang seiman ato yang selamat aja?Kalo emang yang selamat aja, kayaknya ga perlu kali ya Dorce bilang itu beberapa kali...Episode yang lain tentang saudara, kaka-beradik. Datanglah bintang tamu Oscar & Mario Lawalata. Dengan Oscar yang hai-hai begitu (menurut kita), Dorce ternyata memang 'mempermasalahkannya' dengan bertanya beberapa kali pada Mario apakah Mario tidak merasa gimana dengan Oscar yang seperti itu. Mario udah bilang sejak awal, Oscar adalah kakaknya dan dia tidak melihat perbedaan itu. Jadi, ngapain Dorce nanya berulang kali?Aneh...kenapa si yang namanya perbedaan yang seringkali diliat orang dan tidak dirasakan oleh orang yang ngalamin ato orang terdekat sering dijadiin alesan untuk ditanyain, diributin...Kenapa orang ga bisa terima perbedaan itu sebagai suatu keindahan, sebagai suatu variasi...

HP

Belakangan ini yang namanya HP dah kayak pisang goreng aja ato kaya Coca Cola, dimana aja, kapan aja, selalu HP. Banyak banget. Ga afdol kalo ga punya HP jaman kaya gene, hehehe....Sebenernya fungsi HP tu apa si?Alat komunikasi ya?Tapi seberapa penting buat orang-orang ya sebenernya?Pake HP tuh enak, kapan aja kita mau telepon ato ditelepon ga usah mesti nunggu nyampe rumah dulu. Begitu bunyi, langsung angkat, langsung ngomong. Begitu pengen telepon, tinggal pencet nomer tujuan langsung ngomong. Ga repot. Ga mesti nunggu sampe rumah dulu. Dengan kemudahannya ini, apa jadi ga ada etika untuk pegang HP ya?Hehehe...kalo cuman pegang kali ga ada, tapi kalo make pasti ada, wong banyak kok aturannya, kayak ga terima ato telepon di mobil, lagi rapat di-silent, dlsb. Di rumah peribadatan kadang ada tanda HP dicoret juga, tapi teteup aja suka kedengeran bunyi HP. Katanya si pastor juga pernah kelupaan. Hhhmmm....Kemaren ini, waktu aku ikut misa di gua Maria di katedral, di sebelahku ada cewe yang hmmm...cantik si mukanya, ga tau deh kelakuannya kalo dia melakukan beberapa hal seperti ini:waktu nunggu misa, dia keluarin obat oles anti serangga merk Sofell. wah kesannya banyak banget nyamuk, padahal aku ga digigitin tuh...Trus beberapa menit sebelum mulai, dia keluarin buku cerita. Aneh. Tinggal beberapa menit kok ngeluarin buku cerita ya?Ngapain coba?Mo baca juga kagok. Kayanya baru baca beberapa huruf eh terlalu berlebihan...beberapa kata kali ya tepatnya, misa dah mulai. Lagi misa, tiba-tiba HP nya bunyi. Bukannya buru-buru di-silent ato dimatiin eeehhh...dia angkat & kedengeran suara halo-halo. Ya ampuuuunnn.... Ga berenti sampe disitu, pas mo komuni, saat yang paling penting, HP yang satunya bunyi lagi. Kali ini SMS. Kita yang saat itu mestinya doa menjelang komuni, dia malah bales SMS. Jadi pas pastornya dateng, dia kelabakan, HP nya langsung dia masukin ke tasnya. Selesei berdoa dia bales lagi SMS nya. Tapi ga lama, abis itu HP yang tadi bunyi, bunyi lagi dan halo-halo kedengeran lagi. Halah!!!Kebayang...kalo kita ngobrol, tiba-tiba HP bunyi. Artinya komunikasi sesaat terhenti, seudah itu, mending kalo inget mo ngelanjutin apa, kalo lupa?kalo udah ga mood gimana?ga jadi deh ngobrolnya, padahal ngobrol itu kadang merupakan sesuatu yang mengasikan. Kita bisa curhat, bisa tuker pikiran, bisa diskusi, dll. Kalo lagi emosi keluar dan bunyi HP membuat mood tambah jelek, wadauw....Nah, kebayang kalo Yang Di Atas punya HP. Wow pasti ga pernah berenti tuh HPnya karena banyak yang SMS, banyak yang telepon minta ini itu. Kebayang...berapa manusia di dunia dengan banyak permintaannya ya?Ceritanya pagi-pagi sebelum orang lain bangun, kita berdoa. Kita lagi curhat niii....asik banget curhatnya sampe-sampe Yang Di Atas aja terkesima. Apalagi orang-orang belum bangun, asik banget. Tapi...ga lama kemudian ada orang yang bangun. HP Yang Di Atas bunyi. Ada yang SMS. Yang DI Atas baca dulu, ga lama, HP nya bunyi lagi dan terus kayak gitu, hhmmm....apa kita tetep mood buat curhat? Mungkin sama juga dengan Yang Di Atas kalo lagi misa ato kebaktian ato kita lagi beribadat. Ketika Dia sedang berbicara, tapi kita sibuk 'maen' HP, apa Dia ga bete? kalo kita dicuekin, nah lo!!!!

Manusia

Kenapa ya di tivi banyak banget berita pembunuhan. Kadang setelah bunuh, dia bunuh diri lah, ato abis bunuh keluarganya dia menyerahkan diri lah, ato yang paling ngaco ya kalo kabur...padahal katanya, macan aja ga tega bunuh anaknya sendiri, ini kok malah banyak yang bunuh lah, jual lah, aniaya ato perkosa anak sendiri ato orang tua ato nenek ato siapapun orang yang deket. Masalahnya? Kadang bukan masalah gede, hanya karena ga dibeliin motor ato apapun yang memang karena ga mampu. Halah...dunia ini udah edan katanya....

Anak Emas

Bagaimana cara menjadi anak emas
  1. Anda harus jadi anak. Karena sekarang saya sedang berbicara anak emas, bukan bapak emas. Bagaimana Anda harus menjadi anak?Pertama, lahir dari pasangan bernama ayah dan ibu, atau kedua, menjadi bawahan. Jadi, tak mungkin Anda jadi bos. Nanti namanya bos emas. Kalau sampai ada, maka bos emas adalah bawahan bos yang lebih tinggi. Kata lain, jadi bawahan saja. Titik!
  2. Anda harus pandai menyenangkan hati atasan Anda. Kapan pun, di mana pun. Kalu perlu, tengah malam Anda menjawab telepon bos dengan suara yang ramah meski mata setengah menyala dan Anda tak sadar apa yang Anda bicarakan. Itu juga sebuah jalan menjadi anak emas. Kata lainnya, Anda harus bisa melayani. Kalau belum bisa, coba belajar dari seorang pramuwisma.
  3. Jangan melawan. Kalaupun melawan pakai teknik-teknik pendekatan, seperti pelajaran public relations. Lihat apakah bos sedang senang hatinya. Peka sedikit, harus tahu kapan bicara. Kalu berbicara juga hati-hati.Kalau bos Anda otaknya tak ada isinya, jam terbangnya belum mengalahkan burung dara, tetapi mulutnya yang besar dan sok berkuasa karena mungkin masih punya hubungan keluarga dengan si ini atau si itu, maka jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit. Jangan sampai Anda mempermalukannya di depan publik.
  4. Mau menjilat atau mau mengikuti falsafah yes man, bisa saja. Itu jurus klasik yang masih jitu hasilnya.
  5. Jangan pernahmemanggil nama asli bos Anda. Namanya sekarang sudah berganti dengan bos. Jadi Anda harus katakan, "Mobilnya sudah siap, Bos." "Laporannya sudah oke, Bos (meski tidak oke)." "Selamat malam, Bos." Jadi, nama panggilannya adalah bos. Ingat itu!
  6. Kalau bos datang sidak, langsung berdiri, terus menganggut-anggut. Kalau ditanya Bos apakah ada masalah, langsung katakan, "Tidak Bos, semua beres!" Meskipun, sebelum bos datang Anda baru memaki bawahan karena semua tidak beres.
  7. Singkirkan kesenangan Anda. Bos bilang jelek, Anda bilang, "Memang kurang jelas ya, Bos. Benar... Bos benar banget. Enggak menarik." Bila Anda mau memanasi si bos, itu adalah waktu yang paling tepat. Maka, jadilah kompor. Gunakan gas yang tokcer supaya nyala api dari mulut Anda makin membara. "Ganti saja pimpinannya, Bos."Kalau Bos bilang uedan coantik boanget, maka mulut Anda juga harus mengatakan, "Memang Bos, dia coantik boanget. Wah... Bos memang pria punya selera." Meski maksud Anda seleranya rendah pisan. Itu tak penting. yang penting bos, bukan Anda. (SAMUEL MULIA)

Sumber : Kompas, 10 September 2006

Bunga Kantil

Waktu mo nikah kemaren, waktu aku jahit baju penganten, ibu penjahit tanya riasanku. Aku bilang aku mau yang simpel, tanpa ini itu. Dia bingung dan dia menjelaskan, sebaiknya pakai melati dan bunga kantil. Maknanya agar suami kantil sama istrinya. Kantil=katut=ikut=setia. Apa iya ya?Kalau liat artis, walopun pake bunga kantil, tetep aja cerai. Jadi?Apakah simbol itu memang perlu?Lebih penting mana, simbol atau hati?